komitmen untuk bertahan


Komitmen untuk Bertahan


Namaku indah setiani, sering dipanggil indah. usiaku sekitar 19 tahun. sekarang sedang menempuh pendidikan di uin sunan kalijaga, prodi ekonomi Syariah. tujuan pertama dijogja adalah untuk kuliah saja. namun karena keterbatasan pengetahuan di bidang agama maka  saya ingin mencoba hal baru, yaoitu menjadi santri. belajar di pondk adalah impianku dari keci.  namun hal itu baru bisa terealisasikan saat aku kuliah. 
ternyata menjadi santri itu ngga semudah yang dibayangkan, ngga semudah yang dilihat dan ngga semudah yang dipandang. sama aja kok ya??.
dulu sebelum mondok, aku kira santri itu malesan, santri itu jorok, dan lain sebagainya. tapi setelah aku merasakan, ternata menjadi santri itu, tidakk seperti dalam pikiranku. mereka rajin, rajin belajar, rajin menganji, dan yang paling penting rajin beribadah, seperti: sholat 5 waktu yang tidak telat, puasa, dan yang sunnah pun tidak pernah ditinggalkannya. sholat tahajud, sholat dhuha, dan puasa senin-kamis yang tidak pernah ketinggalan.
 Siapa yang merasa selama ini tinggal tidak betah dikosan, atau di asrama ataupun dipondok? Bagi saya itu hal yang sering dialami anak perantauan seperti saya. Banyak orang merasa tidak betah dalam suatu komunitas, kelas, ataupun kosan.  Saya menyadari itu mungkin karena ada alasan tersendiri yang  menjadikannya begitu.
Lalu, ketika seseorang merasa yakin dan bisa bertahan dalam suatu lingkungan, apa yang akan dilakukannya untuk bisa bertahan? Salah satu yang akan dilakukan adalah dengan membuat komitmen untuk tetap bertahan dalam suatu kegiatan, organisasi ataupun rumah.  apa itu komitmen? komitmen adakah keadaan dimana individu mempertahankan sejauh mana keinginannya untuk bertahan dalam suatu komunitas,  organisasi dan lain sebagainya.
Disini saya akan berbicara tentang komitmen bertahan dalam sebuah pondok. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TENTANG ITTC